Puding Misterius Program MBG Diduga Bikin Puluhan Siswa SDN 01 Meruya Selatan Keracunan

By Shandi March
04 Nov 2025
Ilustrasi. Puluhan siswa SDN 01 Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, diduga keracunan MBG. (Foto:X@deberita_com)
LBJ – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menanggapi dugaan insiden keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SDN 01 Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Keracunan ini diduga berasal dari puding yang menjadi salah satu menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan dipasok oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mitra.
Kasudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan mengenai keterlibatan UMKM tersebut dalam penyediaan menu MBG.
“Sebenarnya kalau terkait dengan MBG, kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini, apakah sudah terkurasi atau tidak. Kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi,” ujar Iqbal ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (4/11).
Baca juga : Mahasiswa Dikeroyok Hingga Tewas Karena Tidur di Masjid, Polisi Tangkap 5 Pelaku Sadis
Iqbal mengklaim, UMKM binaan Sudin PPKUKM Jakarta Barat umumnya telah memenuhi berbagai standar kelayakan, termasuk memiliki sertifikasi halal dan MD. Ia meyakini, produk dari UMKM yang direkomendasikan oleh Sudin PPKUKM lebih terverifikasi.
"Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM, itu bisa lebih verified ya. Tapi nanti mungkin kita bisa cek kembali UMKM-nya seperti apa yang dipakai oleh MBG," paparnya.
Insiden terjadi pada Rabu (29/10), hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG. Total ada 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan yang mengalami gejala keracunan. Sebagian dari mereka dilarikan ke RSUD Kembangan, namun beruntung diperbolehkan pulang setelah mendapatkan tindakan medis.
Puding Dibuat Pihak Ketiga
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Satria Jayaputra, menjelaskan, puding yang menjadi sumber dugaan keracunan tidak dibuat langsung oleh dapur SPPG, melainkan diproduksi oleh pihak UMKM mitra.
Baca juga : Pandji Pragiwaksono Minta Maaf, Akui Materi Lelucon Toraja Ignorant
"Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM,” ungkapnya.
Satria menyebutkan, SPPG diperbolehkan melibatkan UMKM asalkan mereka sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan bersertifikasi halal. Ia juga menambahkan, keputusan mengganti susu dengan puding sebagai menu tambahan diambil karena stok susu di Jakarta saat itu habis.
Meskipun hasil laboratorium belum keluar, dugaan sementara menyebutkan puding atau mi menjadi penyebab keracunan. Seorang siswa melapor mencium aroma tidak sedap dari puding.
"Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu," jelas Satria.
Satria menegaskan, pihaknya telah mencicipi sampel makanan sebelum didistribusikan sebagai bagian dari uji organoleptik dan tidak menemukan bau aneh.
“Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, tidak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,” katanya.
Ia menduga, aroma gosong muncul karena sebagian adonan puding mengalami proses pengolahan yang kurang tepat.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
