×
image

DKI Gandeng Karawang, Amankan Pasokan Beras Jakarta Lewat Skema Sawah Produktif

  • image
  • By Shandi March

  • 06 May 2025

Gubernur DKI Jakarta menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang pada hari Selasa (6/5), untuk memperkuat Ketahanan Pangan di DKI Jakarta. (X@dkpkpjakarta)

Gubernur DKI Jakarta menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang pada hari Selasa (6/5), untuk memperkuat Ketahanan Pangan di DKI Jakarta. (X@dkpkpjakarta)


LBJ – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperkuat langkah ketahanan pangan dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Kerja sama ini difokuskan pada pengadaan beras untuk mencukupi kebutuhan harian warga Jakarta yang mencapai 2.500 ton.

"Kerja samanya pengadaan beras untuk Jakarta," ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat ditemui di Desa Kutawargi, Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/5).

Langkah ini diambil karena Jakarta hanya memiliki sekitar 400 hektare lahan sawah, jauh di bawah Karawang yang menguasai lebih dari 88 ribu hektare sawah produktif. Pramono menekankan pentingnya membangun kolaborasi dengan daerah penghasil beras agar pasokan pangan ibu kota tetap stabil.

“Sementara kebutuhan Jakarta per hari itu kurang lebih 2.500 ton beras. Dan untuk itu maka Pemprov Jakarta harus melakukan kerja sama yang produktif, yang saling menguntungkan dengan pemerintah-pemerintah daerah penghasil, salah satunya adalah Karawang,” jelasnya.

Baca juga : Perpustakaan Jakarta Akan Buka hingga Pukul 11 Malam, Pramono Anung Ingin Anak Muda Tak Kehilangan Akses Belajar

Melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, Pemprov DKI telah menjalin kerja sama pengadaan beras dengan sistem kontrak farming sejak 2019. Pramono menyatakan bahwa saat ini kerja sama dengan Karawang mencakup sekitar 600 hektare sawah, namun ia mendorong perluasan hingga lima kali lipat.

“Di Karawang ini yang sudah dikerjasamakan kurang lebih 600 hektar, saya meminta kalau memang bisa ditingkatkan, mohon kepada jajaran Food Station untuk bisa dilakukan,” ujarnya.

Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, menyambut baik permintaan tersebut dan menyatakan kesiapannya.

"Tadi juga instruksi dari Gubernur DKI Jakarta, mudah-mudahan bisa lima kali lipat, 3.000 hektare, kami siap. Alhamdulillah, kami memiliki lahan sawah kurang lebih sekitar 88 ribu hektare,” tegas Aep.

Baca juga : Pramono Anung Pastikan Proses Penerimaan PPSU DKI Jakarta Terbuka dan Transparan

Aep juga menyampaikan harapan agar kerja sama tersebut berjalan lancar demi kepentingan bersama. Ia berterima kasih kepada Pemprov DKI dan PT Food Station atas kepercayaan yang diberikan.

Terdapat tiga model kerja sama yang telah dijalankan Pemprov DKI dengan menggandeng Pemkab Karawang.:

  1. Kontrak Farming dan Budidaya Padi:
  2. Sejak 2019, PT Food Station menjalin kontrak dengan Koperasi Hurip Tani Mandiri. Di tahun 2022, area kerja sama berkembang menjadi 700 hektare untuk program standby buyer dan 100 hektare untuk budidaya varietas Ciherang.
  3. Panen Bersama dan Pendampingan Teknologi:
  4. Desember 2023, Food Station dan Gapoktan di Desa Purwajaya mengelola 164 hektare sawah dengan sistem pertanian terpadu. Produktivitas meningkat dari 6,2 ton menjadi 6,8 ton per hektare.
  5. Penerapan Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan:
  6. Food Station mendorong penggunaan pupuk organik seperti extragen dan komsah untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen, menargetkan produktivitas 7–8 ton per hektare.

Keterbatasan lahan pertanian di Jakarta menuntut kolaborasi lintas wilayah. Karawang, sebagai lumbung padi nasional, dinilai strategis dalam menjaga stabilitas pangan ibu kota.

Dengan pola kontrak yang jelas, dukungan teknologi, dan jaminan pasar melalui PT Food Station, kerja sama ini diharapkan memberi keuntungan bagi petani sekaligus menjamin ketersediaan beras Jakarta dalam jangka panjang.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post