×
image

Viral Siswa Jabar Rayakan Wisuda Disemprot Pakai Damkar, Ini Kata Gubernur Dedi Mulyadi

  • image
  • By Shandi March

  • 06 May 2025

Sejumlah pelajar di bogor, Jawa Barat, merayakan kelulusan mereka dengan disemprot air oleh petugas Damkar. (Tiktok@gusmanade)

Sejumlah pelajar di bogor, Jawa Barat, merayakan kelulusan mereka dengan disemprot air oleh petugas Damkar. (Tiktok@gusmanade)


LBJ – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya angkat suara terkait viralnya video siswa-siswi yang merayakan kelulusan dengan disemprot air dari mobil pemadam kebakaran. Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial itu, tampak sejumlah siswa di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Subang berlarian riang di bawah semprotan air, lengkap dengan seragam sekolah yang basah kuyup.

Fenomena ini rupanya terjadi setelah keluarnya surat edaran resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melarang seluruh bentuk wisuda sekolah, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/sederajat. Dedi menegaskan bahwa larangan ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa yang kerap dipaksa membayar biaya mahal untuk acara seremonial yang tidak esensial.

“Ya sudah jelas, sudah ada edarannya. Penegasannya sudah jelas. Tidak boleh ada wisuda, tidak boleh ada perpisahan berbiaya tinggi,” ujar Dedi pada Senin malam, (5/5).

Baca juga : Dedi Mulyadi Siapkan Barak TNI untuk Warga Dewasa yang Kerap Mabuk dan Bermasalah

Surat edaran tertanggal 2 Mei 2025 tersebut ditujukan kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Kanwil Kemenag Jawa Barat. Di dalamnya, terdapat sembilan poin penting, salah satunya menekankan bahwa wisuda hanyalah kegiatan simbolis yang tidak berdampak langsung terhadap perkembangan akademik siswa.

“Sekolah dilarang membuat kegiatan wisuda pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, sampai dengan pendidikan menengah. Kegiatan tersebut hanya seremonial yang tidak memiliki makna akademik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia,” demikian isi surat edaran yang diteken langsung oleh Gubernur.

Dedi juga mencontohkan, ekspresi bahagia siswa tak selalu identik dengan kemewahan. Bahkan, menurutnya, kegiatan sederhana seperti bermain air dari mobil damkar sudah cukup membahagiakan siswa.

“Tadi banyak anak-anak posting tuh, disemprot pakai damkar aja bahagia,” katanya.

Baca juga : 69 Siswa Nakal Masuk Barak Militer, Dedi Mulyadi Sebut Mereka Justru Happy

Lebih jauh, mantan Bupati Purwakarta itu mengungkapkan alasan di balik larangan tersebut. Ia mengaku menerima banyak keluhan dari para orang tua yang sampai meminjam uang ke rentenir demi membiayai perayaan kelulusan anak-anak mereka.

“Tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang membebani orang tua. Karena apa? Karena dampaknya mereka pinjam rentenir,” tegasnya.

Kebijakan ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun karakter pelajar yang sederhana, mandiri, dan tidak konsumtif. Alih-alih larut dalam seremoni mahal, siswa justru diajak merayakan kelulusan secara kreatif, meriah, tapi tetap bersahaja.

Langkah tegas ini memicu beragam respons publik. Sebagian besar warganet mendukung, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan hilangnya momen perpisahan formal yang dianggap sakral bagi sebagian siswa dan orang tua.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post