dr Boyke Kupas Kelebihan dan Risiko Vasektomi, KB Permanen yang Diusulkan Dedi Mulyadi
By Shandi March
30 Apr 2025
.jpeg)
dr Boyke Kupas Kelebihan dan Risiko Vasektomi. (Tangkap layar youtube dedy courbuzier)
LBJ – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik usai menggulirkan wacana kontroversial: penerima bantuan sosial (bansos) harus bersedia menjalani vasektomi. Usulan ini sontak menuai pro dan kontra. Di tengah polemik, seksolog dr Boyke Dian Nugraha mengupas tuntas apa itu vasektomi, kelebihannya, kekurangannya, dan siapa yang cocok menjalani prosedur ini.
Vasektomi sendiri bukan hal baru. Di negara-negara maju, prosedur ini justru sering dijadikan bentuk tanggung jawab suami setelah istri menjalani proses berat seperti persalinan atau operasi caesar.
Apa Itu Vasektomi dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen untuk pria, yang dilakukan dengan memotong saluran sperma agar tidak terjadi pembuahan saat berhubungan intim. Prosedurnya cepat, minim risiko, dan bisa dikerjakan oleh dokter umum.
"Jadi vasektomi itu sebenarnya suatu hal yang gampang banget gitu loh, dokter umum aja bisa ngerjain, cuma dicari saluran sperma supaya sperma dari testis yang mengalir itu dia tersumbat, akhirnya spermanya kosong jadi tidak terjadi kehamilan, kan gampang banget," jelas dr Boyke dalam unggahan akun TikTok @klinikpasutri_boyke, Rabu (30/4/2025).
Baca juga : Dokter AY Bantah Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien di Malang
Meski sederhana secara teknis, vasektomi bukan keputusan yang bisa diambil sembarangan. Prosedur ini bersifat permanen dan tingkat keberhasilan untuk membalikkan efeknya sangat kecil.
"Kalau nanti bisa disambung lagi gak ikatannya kalau pengen hamil? Bisa sih cuman keberhasilannya setelah dipotong itu cuma sekitar 15-25 persen saja, itu hasil penelitiannya. Jadi kalau kamu emang mau vasektomi, pastikan dulu bahwa kamu nggak pengen punya anak lagi," tegas dr Boyke.
Menurut dr Boyke, vasektomi merupakan pilihan yang lumrah di negara maju. Di sana, pria justru mengambil alih tanggung jawab setelah istri menghadapi beratnya proses kehamilan dan menyusui. Prosedur ini dianggap adil secara peran gender.
"Kalau di negara barat karena istrinya udah melahirkan, menyusui, operasi caesar, jadi suaminya inisiatif melakukan vasektomi, ini dioperasi kecil. Kalau di barat sih antara suami dan istri atau di negara negara lain yang udah rada maju pemikirannya berbeda dengan Indonesia," katanya.
Baca juga : Imparsial Kritik Dedi Mulyadi: Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI Dinilai Langgar HAM
Wacana yang dilontarkan Dedi Mulyadi agar pria penerima bansos menjalani vasektomi langsung menciptakan percakapan sengit di ruang publik. Sebagian mendukung demi pengendalian penduduk, tapi banyak pula yang menentang kebijakan ini.
Meski begitu, Dedi belum merinci skema teknis kebijakan tersebut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga belum merilis peraturan tertulis yang mewajibkan vasektomi sebagai syarat bansos.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini