×
image

Tragis, Gegara Tak Diberi Uang Jajan Siswi SMA di NTT Bunuh Diri

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 23 Apr 2025

Ilustrasi

Ilustrasi


LBJ - Seorang siswi SMA berinisial GIR (17) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di dekat rumahnya di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (22/4/2025) malam.

Kepala Bidang Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban meminta uang kepada ayahnya untuk biaya ujian praktik sekolah.

"Pada saat itu, ayahnya menyampaikan bahwa belum tersedia dana, dan berencana menggadaikan alat kerjanya untuk mencukupi kebutuhan anaknya tersebut," kata Kombes Hendry.

Mendengar jawaban ayahnya, GIR menunjukkan kekecewaan dan mengancam akan melakukan bunuh diri jika permintaannya tidak dipenuhi.

Baca juga: Anak Bela Ayah yang Dibacok, Lempar Paman Hingga Tewas

Sekitar pukul 17.30 Wita, kakak kandung GIR, AGR, masih melihat adiknya berada di sekitar rumah. Namun, sekitar pukul 19.00 Wita, AGR menerima kabar dari anggota keluarga lain bahwa GIR kembali mengancam untuk mengakhiri hidupnya.

"Kakaknya segera berupaya mencari GIR untuk memberikan nasihat dan menenangkan, namun saat ditemukan, GIR sudah tidak ada," ungkap Kombes Hendry.

Setelah melakukan pencarian di sekitar rumah, keluarga akhirnya menemukan GIR dalam keadaan tergantung di sebuah pohon. Keluarga segera menurunkan korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waikabubak.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, GIR dinyatakan telah meninggal dunia. Pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim dokter tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh GIR," tambahnya.

Baca juga: Remaja di Bengkulu Tega Bunuh Dua Bocah, Jasad Dibuang Dalam Karung dan Septic Tank

Kombes Hendry menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini. Ia menekankan pentingnya perhatian, komunikasi terbuka, dan dukungan emosional bagi anak-anak serta remaja yang menghadapi tekanan atau kesulitan.

Pihaknya mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk sekolah dan lingkungan sosial, untuk lebih peka dan responsif terhadap indikasi permasalahan psikologis pada generasi muda.

Kombes Hendry juga menekankan perlunya konseling, ruang aman untuk berbagi cerita, dan akses terhadap bantuan psikologis sebagai langkah pencegahan yang perlu didukung bersama.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post