Skater Perempuan Bali Main Skateboard Sambil Berkebaya di Hari Kartini
By Shandi March
21 Apr 2025
.jpeg)
Peringati Hari Kartini, Skater Perempuan Bali Mainkan Skateboard dengan Berkebaya. (X@sukatomoro)
LBJ – Perayaan Hari Kartini 2025 di Denpasar, Bali, berlangsung tak biasa. Alih-alih hanya berbalut pidato dan bunga, sekelompok perempuan justru memilih merayakan semangat Kartini dengan meluncur bebas di atas papan skateboard—sambil mengenakan kebaya.
Komunitas skater perempuan GalsSkate Bali memeriahkan Hari Kartini dengan gaya unik dan penuh makna. Pada Minggu, 20 April 2025, mereka menunjukkan aksi menawan di Extreme Park Lumintang, Denpasar, membuktikan bahwa tradisi dan olahraga ekstrem bisa berjalan beriringan.
“Kita semua di sini dari GalsSkate Bali celebrate Hari Kartini, karena itu kami pakai kebaya (sambil main skateboard),” ujar Rodi, pendiri komunitas, dikutip dari ANTARA, Senin (21/4).
Baca juga : Perempuan Naik Transjakarta, MRT & LRT Gratis di Hari Kartini, Ini Syaratnya!
GalsSkate Bali beranggotakan anak-anak dan remaja perempuan yang gemar bermain skateboard. Namun, aksi mereka kali ini bukan sekadar unjuk kemampuan. Mereka ingin menunjukkan bentuk penghormatan kepada RA Kartini, pahlawan emansipasi perempuan, melalui simbol kebaya yang mereka kenakan.
“Untuk menghormati Ibu Kartini yang fighting untuk perempuan biar bisa sekolah, biar bisa do anything in the world,” sambung Rodi.
Dengan gerakan lincah namun tetap elegan dalam balutan kebaya, para skater muda ini menyampaikan pesan bahwa perempuan bisa menembus batas, tanpa harus meninggalkan identitas budayanya.
Tentu saja, meluncur di atas papan skateboard sambil berkebaya bukan perkara mudah. Gerak terbatas dan risiko tersangkut membuat trik-trik dasar menjadi lebih sulit. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat mereka.
Baca juga : Cegah Tawuran Remaja, Pramono Bakal Buka Taman 24 Jam Dilengkapi Fasilitas
“Mungkin skate itu dibilang rata-rata olahraga yang susah, terutama untuk perempuan. Menurut aku, perempuan juga mempunyai bakat untuk bermain skate dengan laki-laki,” kata Sarkara Laislana, salah satu peserta.
“Gerakannya (jadi) lebih susah aja sih (kalau pakai kebaya),” timpal Gauri Abigail, skater cilik lainnya.
Aksi ini bukan hanya ajang eksistensi komunitas, melainkan bentuk nyata edukasi dan motivasi bagi generasi muda. GalsSkate Bali ingin mendorong lebih banyak anak perempuan untuk menekuni dunia skateboard, tanpa ragu mengekspresikan jati diri mereka.
Lewat momen ini, mereka menyampaikan bahwa menjadi perempuan bukan berarti harus berhenti di batas-batas tradisi atau stereotip olahraga “laki-laki”.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini