×
image

Hasil Autopsi Wartawan Tewas di Hotel Jakbar: Tidak Ada Tanda Kekerasan, Diduga Infeksi Paru

  • image
  • By Shandi March

  • 07 Apr 2025

Ilustrasi. Polisi mengungkap hasil autopsi awal terhadap wartawan media online berinisial SW (32) yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar Hotel. (Foto: Freepik)

Ilustrasi. Polisi mengungkap hasil autopsi awal terhadap wartawan media online berinisial SW (32) yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar Hotel. (Foto: Freepik)


LBJ – Polisi mengungkap hasil autopsi awal terhadap wartawan media online berinisial SW (32) yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar Hotel D'Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Jumat malam, 4 April 2025, dan langsung menarik perhatian publik, khususnya kalangan jurnalis.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan medis awal, ada indikasi kuat korban mengalami gangguan serius pada paru-parunya.

“Berdasarkan hasil autopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru (dugaan dokter yaitu penyakit TBC),” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (6/4).

Polisi menemukan perlengketan hebat di paru kanan SW yang menempel pada dinding dada. Selain itu, nyaris seluruh organ tubuh korban mengalami penumpukan cairan. Kondisi tersebut diduga kuat berkaitan dengan infeksi bakteri.

Baca juga : Wanita di Bogor Diduga Korban Pembunuhan, Ditemukan Luka di Tubuh

Meski ditemukan luka lecet pada bagian bibir, pihak berwenang menyimpulkan luka tersebut kemungkinan akibat benturan dengan lantai saat korban terjatuh.

"Namun guna memastikan [penyebab kematian] masih harus menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi," ucap Ade Ary.

Pemeriksaan juga menunjukkan adanya lebam pada tubuh korban. Namun, lebam tersebut dikonfirmasi sebagai lebam wajar yang biasa ditemukan pada jenazah, bukan bekas pukulan atau tindak kekerasan.

Saat olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah obat-obatan yang mengarah pada dugaan penyakit infeksi.

Beberapa di antaranya adalah rifampicin—antibiotik yang lazim digunakan untuk mengobati tuberkulosis—dan mycoral, obat antijamur. Selain itu, petugas juga menemukan obat maag dalam bentuk tablet.

Baca juga : Viral Kabar Abu Janda Jadi Komisaris Jasamarga, Ternyata Ini Faktanya

Penemuan obat-obatan ini memperkuat dugaan bahwa SW memang sedang menjalani pengobatan untuk infeksi tertentu sebelum akhirnya meninggal dunia.

CCTV Ungkap Korban Tidak Pernah Tinggalkan Kamar

Polisi juga memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam aktivitas di sekitar kamar korban. Berdasarkan data visual, korban terakhir terlihat bersama saksi V pada 3 April pukul 18.50 WIB. Setelah itu, tidak ada seorang pun yang keluar masuk kamar hingga jenazah ditemukan.

Hal ini sekaligus membantah spekulasi liar yang berkembang di media sosial tentang kemungkinan adanya pihak ketiga yang terlibat dalam kematian korban.

Meski banyak indikasi mengarah pada penyakit infeksi, pihak kepolisian tetap menunggu hasil uji toksikologi dan histopatologi guna memastikan penyebab kematian secara pasti.

Saat ini, penyelidikan ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya menyusul laporan resmi dari kuasa hukum keluarga korban.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post