×
image

Danantara, Badan Baru yang Akan Kelola 7 BUMN dengan Suntikan Rp358 Triliun dari Prabowo

  • image
  • By Shandi March

  • 19 Feb 2025

Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Danantara akan memiliki peran besar dalam pengelolaan aset negara.. (YouTube Sekretariat Presiden)

Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Danantara akan memiliki peran besar dalam pengelolaan aset negara.. (YouTube Sekretariat Presiden)


LBJ - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjadi pusat perhatian setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana peluncurannya pada 24 Februari 2025. Badan ini diproyeksikan menjadi mesin anyar dan utama dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Dalam pidato di HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan memiliki peran besar dalam pengelolaan aset negara.

"Saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara. Artinya, kekuatan atau energi masa depan Indonesia," ujar Prabowo, Sabtu (15/2). "Ini (Danantara) adalah uang rakyat. Ini adalah uang anak-anak dan cucu-cucu kita. Nilainya hampir US$980 miliar, asset under management," lanjutnya.

Isu mengenai pembentukan Danantara sebenarnya sudah mencuat sejak lama, bahkan sebelum Prabowo dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024. Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta), Anggawira, sempat menyebutkan bahwa Danantara akan menjadi superholding yang menggantikan Kementerian BUMN.

Baca juga : Pandu Sjahrir Disebut Calon Ketua Danantara, Keponakan Luhut Binsar Pandjaitan?

Prabowo menunjuk Muliaman Hadad sebagai pemimpin Danantara. Sosok Muliaman dikenal sebagai mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 serta pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).

Penunjukan Muliaman sejalan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024. Ia resmi dilantik pada 22 Oktober 2024, hanya dua hari setelah Prabowo menjabat.

Peluncuran Danantara awalnya dijadwalkan pada 8 November 2024, namun mengalami penundaan hingga 2025. Menteri BUMN Erick Thohir bahkan dipanggil Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di tengah rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI untuk mempersiapkan operasional Danantara.

Baca juga : Prabowo Pastikan Ada Diskon Tiket Pesawat hingga Tarif Tol saat Lebaran 2025

7 BUMN Raksasa Akan Beralih ke Danantara

Prabowo telah memastikan bahwa tujuh BUMN strategis akan diserahkan ke Danantara, yaitu:

1.      PT Pertamina (Persero)

2.      PT PLN (Persero)

3.      PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

4.      PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

5.      PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

6.      PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

7.      MIND ID (Holding Industri Pertambangan Indonesia)

Baca juga :Prabowo Subianto Ungkap Ogah Diusung di Pilpres 2029 Jika Program Gagal

"Kita tadi ngobrol-ngobrol lagi, nanti tentu saja dengan semuanya yang tujuh (BUMN) yang akan diserahkan ke Danantara. Lebih banyak perkenalan sebetulnya. Tidak ada hal-hal khusus, komunikasi pendahuluan saja," ujar Muliaman dalam pertemuan dengan para pimpinan BUMN pada November 2024 yang lalu.

Selain itu, Danantara juga akan menggandeng Indonesia Investment Authority (INA) sebagai bagian dari strategi pengelolaan investasi negara.

Suntikan Rp358 Triliun untuk Danantara

Prabowo telah mengungkapkan strategi keuangan yang akan digunakan untuk mendukung Danantara. Pemerintah menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp750 triliun melalui efisiensi tiga putaran.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp392 triliun akan digunakan untuk program makan bergizi bagi masyarakat. Sementara itu, sisanya sebesar Rp358 triliun atau setara US$20 miliar akan dialokasikan untuk Danantara.

Baca juga : Prabowo Banggakan Kepuasan Publik 81% dalam 100 Hari Kerja di Forum Internasional

"Jadi, totalnya kita punya Rp750 triliun. US$24 miliar (Rp392 triliun) terpaksa saya pakai untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan!" kata Prabowo.

"Sisanya, berarti kita akan punya US$20 miliar. Sisa. Dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," tegasnya.

Prabowo juga menyebut bahwa dividen dari BUMN yang dikelola Danantara diharapkan mencapai Rp300 triliun pada 2025. Dari jumlah tersebut, Rp200 triliun akan dialokasikan untuk keperluan pemerintah, sementara Rp100 triliun lainnya akan dikembalikan kepada BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post